dua dua di dua empat


aku duduk di tempatku, dengan sedikit bumbu irama pagi ini. menopang dagu untuk kesekian kalinya, menatap lembaran putih microsoft wordku. masing-masing sibuk dengan milik mereka, membuat pasti dirinya mendedikasikan semuanya untuk masa depannya. entah masa depan seperti apa yang ada dalam benak mereka masing-masing. ada yang sibuk dengan percakapan dengan teman luar negerinya.  ada yang tersenyum simpul menikmati blackberry nya, entah siapa yang ada di pojok sebelah sananya. ada yang tertunduk dengan headset lengkap di kedua telinganya, terlihat seperti ketakutan akan sesuatu. ada yang memegang kepala dengan selipan pulpen antara jari tengah dan manisnya, terfokus membaca sebuah buku agama, sedang serius nampaknya. dan ada aku, merangkum semua dari mereka.

hari ini katanya membahagiakan, karena tanggal ini dua puluh dua tahun lalu aku dilahirkan. tepat seperti dulu juga, di hari kamis. entah apa sebenarnya yang dirayakan ketika tanggal menyamakan diri setiap tahunnya. entah hanya ritual-ritual lama yang perlu dijaga. entah mengingatkan waktu hidup kita yang semakin sebentar. mungkin. semoga saja yang diingatkan menjadi tidak lupa, kalau hidup perlu dimaknai lebih.  kalau kita perlu membesarkan diri, membesarkan isi kepala bukannya membesarkan kepala.

menjadi istimewa ketika di dini hari, ketika tengah malam meresmikan dirinya, beberapa ucapan sudah menyeruak ke dalam telepon genggam kecilku. ucapan yang cukup menjadikan senyum simpul setidaknya datang menghadirkan diri. dari seorang saudara, dari beberapa orang adik yang entah bagaimana aku di matanya. walaupun tidak sempat aku bertegur sapa dengan dini hari yang selalu hangat itu, setidaknya aku tahu, aku masih ada di sedikit hati-hati mereka.

senang rasanya ketika sebuah senyuman menghampiriku telepon genggam kecilku. kalau biasanya dia menyapa dengan pesan singkatnya, sekarang dia coba menyapa dengan suaranya, di pojok sebelah sana. walaupun terdengar sedikit berat, mudahan disana kau baik-baik. disini aku cuma bisa hadirkan senyuman. semangat.




-maidiyantorahmat-
 ruangkelas kampus cilandak, samping ruang buku