semakin berlarut-larut saja rasanya. semakin merasa bahwa nyaman itu ada, sedang bergerilya, sedang bercerita dengan lugasnya, disini, di hati dan tepat tempatnya. coba mengingat dulu ketika masa muda, masa masanya masih berdecap dengan sedikit cakap, rasanya nyaman ini belum pernah ada apalagi menggempita seperti ini. ya, tepat, karena dia.
katanya, dia sederhana, memang seperti itu rasanya. katanya, dia itu tidak seberapa, kalau dilihat muka dan rupa, benar adanya, tapi tetap hati ini bilang dia istimewa. mungkin ada yang sedikit berkata, dia itu sama, jelas salah, dia itu berbeda. berbeda. berbeda. berbeda dan istimewa.