bertiga


ini cerita tentang suatu makna, bersama, percaya, teman pencerita, sosok pemerhati, bahagia, pastinya. sebuah ladang, segenap makna, sebuah proses merangkul (makna) bahagia.

memang tidak mudah menjadikan tiga menjadi satu. bisa saja karena tiga istimewa sehingga dia putuskan untuk sedikit menyulit untuk menyatu, menjadi satu, padu. dikait dengan keberadaan ilmu pasti, algoritma; perumusan integral matematis; dan atau pun dengan menambah rumus fisika yang sudah teraku, sepertinya tiga akan tetap menjadi sulit untuk menjelma menjadi satu. tapi, sulit bukan berarti ketidakmampu, toh buktinya ada.
saya tahu, menyadar, meng-aku-kan jika dari tiga yang ada, mungkin saya yang paling tidak dan bukan apa-apa. sedikit melakukan apa (saja), minimalis dalam hal kontributif dalam tiga yang cukup  kohesif, bahkan mungkin saja, saya yang menghancur sebuah konstruksi rapat terbangun. karena. karena.

pribadi

pribadi. dunia ini penuh dengan pribadi-pribadi, dengan multifaset dan multikulturnya. dengan multifisik dan multipersonalitas kepemilikannya. ya, jelas, tegas bahwa pribadi itu tidak sama, beda, multifaset, dan dia berdiri satu-satu, sendiri dengan realita independensi setiapnya. kalau ada argumentasi, mungkin ada yang melebar menjadi hipotesa, bahwa, ada pribadi yang sama di rata dunia ini, jelas salah dan ketika berlarut-larut akan menyalahkan. jelas, setiap pribadi itu beda.